Ammonia adalah bahan baku pembuatan urea,
dalam pabrik pupuk kelebihan amonia akan tampung dalam tangki
khusus yaitu Ammonia Storage Tank. Ammonia merupakan zat volatile dengan titik
didih normal -33oC pada tekanan atmosfer. Untuk mempermudah dalam penyimpanan dan pengangkutan ammonia, diberlakukan proses tekanan tinggi dengan suhu rendah
melalui bantuan kompresor, sehingga gas ammonia menjadi cair. Ammonia sendiri
merupakan material toxic yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit, mata dan
tenggorokan, sedangkan pada tingkat konsentrasi rendah (<25 ppm) paparan
ammonia relatif tidak berbahaya. Dalam bidang lingkungan, ammonia digunakan pada berbagai proses untuk menghilangkan SO2 dari gas buang pada plant pembangkit energi dengan bahan bakar dari fosil. Hasilnya berupa ammonium sulfate yang dijual sebagai pupuk.
11/12/2015
8/24/2015
Proses Pembuatan Gula Cair Tebu (Liquid Cane Sugar)
Proses pembuatan gula cair dari bahan baku tebu
secara umum dilakukan dengan beberapa tahap yaitu proses persiapan bahan baku, peroses
penggilingan, proses pemurnian, proses penguapan, dan proses
penyelesaian (Packing).
- Proses Persiapan Bahan Baku
Setelah
tebu ditebang dikebun, kemudian tebu
di antar kepabrik secepat mungkin dengan tenggang waktu 24 jam
dengan tujuan untuk menjaga kualitas
tebu. Karena bila lewat 24 jam
kualitas tebu akan ber kurang dikarenkan
penguraian sukrosa yang terdapat
dalam
tebu oleh mikroorganisme sehingga kadar gula dalam tebu akan menurun dan tebu akan terasa asam. Setelah truk pengangkut tebu memasuki areal
pabrik, truk beserta
tebu yang ada didalamnya ditimbang , dan sebelum truk
kosong keluar dari halaman pabrik setelah tebu di bongkar, hal ini
dilakukan untuk mengetahui berat
netto dari tebu yang dibongkar tadi.
Tebu
dari truk pengangkutan dijungkitkan dengan menggunakan
tenaga pompa hidrolik, sehingga tebu jatuh kedalam
lori. Kemudian tebu di bawa ke Cane Table (A-111) lalu pemasukan tebu ke Cane Carrier (J-112) diatur sedemikian rupa sehingga memenuhi
kapasitas gilingan yang
direncanakan.
Oleh
Cane Carrier (J-112) tebu
dibawa masuk kedalam cane leverler untuk pengaturan masuk tebu kedalam
Cane Cutter I (C-110). pada Cane Cutter I (C-110) tebu dipotong- potong untuk
memperkecil ukuran tebu, kemudian selanjutnya Cane Carrier membawa tebu ke
Cane Cutter II (C-115) untuk dicacah lebih halus lagi.
8/18/2015
Lintas Jalur 2012 (Oyi beh)
Ga kerasa ya gue udah 2 tahun aja kuliah di ITS, banyak cerita suka dan duka, banyak dapet temen juga pokoknya campur aduk banget lah pokoknya. Ini cerita lanjutan si sebenernya, lebih tepatnya cerita perjalanan gue setelah lulus kuliah D3. Setelah wisuda D3 gue nganggur dulu satu semester buat nunggu pendaftaran Lintas Jalur ITS. Waktu nganggur itu gue pake buat belajar bahasa inggris di Pare, Kediri, Jawa Timur. Lumayan lah english gue ada peningkatan, ga parah-parah banget. Awalnya gue berempat sama temen-temen gue dari D3 buat daftar ITS, kita semua belajar bareng buat ngadepin tes ITS. Tibalah hari H buat tes, gue ga lupa buat minta doa restu ke Ibu tercinta supaya dimudahkan tesnya, setelah berakhir tes gue sama temen-temen gue ga yakin kalo bakal diterima, tapi yasudahlah pasrah serahin sama Yang Maha Kuasa. :D keesokan harinya gue tes wawancara, gue sama temen-temen gue ga tau nanti pas wawancara bakal ditanyain apa aja, yang penting siapin mental aja dah. Selesai wawancara kita semua makan bareng di warung makan pak kumis, pasti anak ITS tau warung pak kumis. Disitu kita cerita ditanya apa pas wawancara dan kita semua udah pasrah apapun hasilnya nanti.
8/17/2015
Removal Iron from Silica Sand to Get High Purity of Silica using Sonication Method Assited Acid Leaching
Silica
sand is one of the most abundant minerals. It occurs in many different settings
throughout the geological record. The presence of iron compounds in silica sand is
prohibitive to the production of optical fibers, glass, ceramics and refractory
materials. Considerable efforts have been devoted to the problem of removing
contaminants by physical[1], chemical[2], and biological
methods[3]. Sometimes various combinations of these methods are
required to upgrade silica sand. The most appropriate method depends on the
mineralogical forms and distribution of iron in the particular ore. The photovoltaic manufacturing of cells requires the use of a very pure
silica (purity >99.9999 %) for obtaining a silica solar grade[4].
Chemical methods involve upgrading of such
minerals with inorganic and organic acids. The most commonly used inorganic
acids are sulphuric and hydrochloric , but these are generally costly and the
ensuing effluents are environmentally unacceptable. Furthermore, inorganic
acids such as sulphuric or hydrochloric acids easily contaminate the minerals
with SO42- and Cl-. Thus there is considerable
interest in the development of alternative technological means such as organic
acid leaching which may be more effective and eco-friendly. Additionally, oxalic
acid is found to be the most promising because of its acid strength, good
complexing characteristics and high reducing power, compared to other organic
acids. Using oxalic acid, the dissolved iron can be precipitated from the leach
solution as iron(II) oxalate dihydrate, which can be represented a useful
potential feedstock for added-value products. The removal of iron from silica
sand with oxalic acid has been studied by several workers. The chemical reactions
can be summarized as follows[5]:
7/21/2015
Jenis Sistem Pada Proses Sonikasi
Pada proses pecahnya gelembung kavitasi memiliki berbagai efek
dalam media cair, karena hal ini tergantung pada jenis sistem di mana proses ini terjadi. Sistem ini
secara garis besar dapat dibagi ke dalam cairan homogen, heterogen padat/cair
dan heterogen cair/cair. Sistem proses sonikasi dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu sistem homogen dan sistem heterogen.
1. Sistem Homogen
Sistem homogen adalah sistem yang
terdiri dari campuran 2 bahan atau lebih dalam fase yang sama. Misalnya,
sejumlah kecil garam (NaCl) dimasukkan kedalam air, garam perlahan akan
menghilang. Garam yang telah dimasukkan larut dalam air membentuk suatu zat yang
berbeda dengan sifat murninya.
3/07/2015
Sonikasi
Sonikasi adalah suatu teknologi yang memanfaatkan gelombang ultrasonik. Ultrasonik adalah suara atau getaran dengan frekuensi yang terlalu tinggi untuk bisa didengar oleh manusia, yaitu kira-kira di atas 20 kHz. Gelombang ultrasonik dapat merambat dalam medium padat, cair, dan gas. Proses sonikasi ini mengubah sinyal listrik menjadi
getaran fisik yang dapat diarahkan untuk suatu bahan dengan menggunakan alat
yang bernama sonikator. Sonikasi ini biasanya dilakukan untuk memecah senyawa
atau sel untuk pemeriksaan lebih lanjut. Getaran ini memiliki efek yang sangat
kuat pada larutan, menyebabkan pecahnya molekul dan putusnya sel.
Bagian utama dari perangkat sonikasi adalah
generator listrik ultrasonik. Perangkat ini membuat sinyal (biasanya sekitar 20
kHz) yang berkekuatan ke transduser. Transduser ini mengubah sinyal listrik
dengan menggunakan kristal piezoelektrik, atau kristal yang merespon langsung
ke listrik dengan menciptakan getaran mekanis dan kemudian dikeluarkan melewati
probe. Probe sonikasi mengirimkan getaran ke larutan yang disonikasi. Probe ini akan bergerak seiring dengan
getaran dan mentransmisikan ke dalam larutan. Probe bergerak naik dan turun
pada tingkat kecepatan yang tinggi, meskipun amplitudo dapat dikontrol dan
dipilih berdasarkan kualitas larutan yang disonikasi. Gerakan cepat probe
menimbulkan efek yang disebut kavitasi. Rangkaian alat sonikasi dapat dilihat pada Gambar I.
The Eighteen Power 2
Lama beud ya bersambungnya, maklum gue kan orangnya sok sibuk jadi ga sempet nulis gitu deh. :D
Sekarang gue mau nyeritain bagaimana gue sama temen-temen gue yang ngehits banget ketemu dan sampe akhirnya kita sidang kelulusan. Pertama kali kita dipertemukan di suatu tempat yang sangat bersejarah yaitu gedung FMIPA Unpad, haa lebai dikit boleh kan. Mulai dari situ kita kenalan, dan mulai dari situ juga kita saling mengenal karakter satu sama lain. Semester satu kita udah mulai agak kompak, soalnya kalau ada apa-apa pasti bringka alias bring kadie bring kaditu (istilahnya dari teh puteri). Semester satu berjalan dengan lancar, karena kita belum terlalu sibuk sama yang namanya praktikum. Laporan praktikum cuma 2-5 lembar, ah masih kecil kan kalau cuma segitu. Masuklah kita ke semester dua, ini semester yang bikin shock buat gue sama temen-temen gue. Coba aja ya bayangkan kita yang dulunya cuma satu praktikum sekarang jadi tiga praktikum, dan bikin laporannya ajib banget dah. Gimana teman-teman seperjuangan, pasti inget banget kan semester dua yang cetar membahana badai. Semester ini juga yang mulai ada konflik satu sama lain, namanya juga hidup pasti ada asem ada manisnya biar lebih berasa. Di semester ini juga adalah semester yang ngebuat sebagian diantara kita ga mandi kalau mau kuliah, ya biasa lah kejar deadline laporan, sampe-sampe waktu kuliah juga di pake buat ngerjain laporan. Pada akhirnya gue dan temen gue bisa melewati semester dua ini. Setelah UAS selesai kita punya rencana buat jalan-jalan ke Pangandaran, sekedar buat refreshing biar rada fresh lah ya sedikit. tapi sangat disayangkan ga semua bisa ikut, karena ada beberapa alasan tertentu. Nah mulai dari Pangandaran ini kita tau ternyata ada yang cinlok diantara kita, tapi karena demi persahabatan, si cewek tetep jadi temen aja, katanya kalo udah jadi pacar pasti beda. Ini ada bebrapa foto yang gue upload saat kita semua liburan.
Subscribe to:
Posts (Atom)