Sonikasi adalah suatu teknologi yang memanfaatkan gelombang ultrasonik. Ultrasonik adalah suara atau getaran dengan frekuensi yang terlalu tinggi untuk bisa didengar oleh manusia, yaitu kira-kira di atas 20 kHz. Gelombang ultrasonik dapat merambat dalam medium padat, cair, dan gas. Proses sonikasi ini mengubah sinyal listrik menjadi
getaran fisik yang dapat diarahkan untuk suatu bahan dengan menggunakan alat
yang bernama sonikator. Sonikasi ini biasanya dilakukan untuk memecah senyawa
atau sel untuk pemeriksaan lebih lanjut. Getaran ini memiliki efek yang sangat
kuat pada larutan, menyebabkan pecahnya molekul dan putusnya sel.
Bagian utama dari perangkat sonikasi adalah
generator listrik ultrasonik. Perangkat ini membuat sinyal (biasanya sekitar 20
kHz) yang berkekuatan ke transduser. Transduser ini mengubah sinyal listrik
dengan menggunakan kristal piezoelektrik, atau kristal yang merespon langsung
ke listrik dengan menciptakan getaran mekanis dan kemudian dikeluarkan melewati
probe. Probe sonikasi mengirimkan getaran ke larutan yang disonikasi. Probe ini akan bergerak seiring dengan
getaran dan mentransmisikan ke dalam larutan. Probe bergerak naik dan turun
pada tingkat kecepatan yang tinggi, meskipun amplitudo dapat dikontrol dan
dipilih berdasarkan kualitas larutan yang disonikasi. Gerakan cepat probe
menimbulkan efek yang disebut kavitasi. Rangkaian alat sonikasi dapat dilihat pada Gambar I.
Dalam
hal kinetika kimia, ultrasonik dapat meningkatkan kereaktifan kimia pada suatu
sistem yang secara efektif bertindak sebagai katalis untuk lebih mereaktifkan
atom – atom dan molekul dalam sistem. Pada reaksi yang menggunakan bahan padat,
ultrasonik ini berfungsi untuk memecah padatan dari energi yang ditimbulkan
akibat runtuhnya kavitasi. Dampaknya ialah luas permukaan padatan lebih besar
sehingga laju reaksi meningkat (Suslick, 1989). Semakin
lama waktu sonikasi, ukuran partikel cenderung lebih homogen dan mengecil yang
akhirnya menuju ukuran nanopartikel yang stabil serta penggumpalan pun semakin
berkurang. Hal ini disebabkan karena gelombang kejut pada metode sonikasi dapat
memisahkan penggumpalan partikel (agglomeration) dan terjadi dispersi
sempurna dengan penambahan surfaktan sebagai penstabil.
Daya ultrasonik meningkatkan perubahan kimia dan fisik dalam media cair melalui generasi dan pecah dari gelembung kavitasi. Seperti ultrasonik, gelombang suara disebarkan melalui serangkaian kompresi dan penghalusan gelombang diinduksi dalam molekul medium yang dilewatinya. Pada daya yang cukup tinggi siklus penghalusan dapat melebihi kekuatan menarik dari molekul cairan dan kavitasi gelembung akan terbentuk. Gelembung tersebut tumbuh dengan proses yang dikenal sebagai difusi yang dikoreksi yaitu sejumlah kecil uap (atau gas) dari media memasuki gelembung selama fase ekspansi dan tidak sepenuhnya dikeluarkan selama kompresi. Gelembung berkembang selama periode beberapa siklus untuk ukuran kesetimbangan untuk frekuensi tertentu digunakan. Ini adalah fenomena gelembung ketika pecah dalam siklus kompresi yang menghasilkan energi untuk efek kimia dan mekanik (Gambar II). Pecahnya gelembung kavitasi merupakan fenomena luar biasa yang disebabkan oleh kekuatan suara. Dalam sistem cair pada frekuensi ultrasonik 20kHz setiap pecahnya gelembung kavitasi bertindak sebagai lokal "hotspot" menghasilkan suhu sekitar 4.000 K dan tekanan lebih dari 1000 atmosfer.
Gambar I. Rangkaian Alat Sonikasi
Daya ultrasonik meningkatkan perubahan kimia dan fisik dalam media cair melalui generasi dan pecah dari gelembung kavitasi. Seperti ultrasonik, gelombang suara disebarkan melalui serangkaian kompresi dan penghalusan gelombang diinduksi dalam molekul medium yang dilewatinya. Pada daya yang cukup tinggi siklus penghalusan dapat melebihi kekuatan menarik dari molekul cairan dan kavitasi gelembung akan terbentuk. Gelembung tersebut tumbuh dengan proses yang dikenal sebagai difusi yang dikoreksi yaitu sejumlah kecil uap (atau gas) dari media memasuki gelembung selama fase ekspansi dan tidak sepenuhnya dikeluarkan selama kompresi. Gelembung berkembang selama periode beberapa siklus untuk ukuran kesetimbangan untuk frekuensi tertentu digunakan. Ini adalah fenomena gelembung ketika pecah dalam siklus kompresi yang menghasilkan energi untuk efek kimia dan mekanik (Gambar II). Pecahnya gelembung kavitasi merupakan fenomena luar biasa yang disebabkan oleh kekuatan suara. Dalam sistem cair pada frekuensi ultrasonik 20kHz setiap pecahnya gelembung kavitasi bertindak sebagai lokal "hotspot" menghasilkan suhu sekitar 4.000 K dan tekanan lebih dari 1000 atmosfer.
Gambar II. Generasi Acoustic Cavitation
Menurut
Gogate berkaitan dengan reaksi kimia, kavitasi dapat mempengaruhi hal
berikut:
a. Mengurangi waktu reaksi
b. Meningkatkan yield
dalam reaksi kimia
c. Mengurangi ”force”
suhu dan tekanan
d. Mengurangi periode
induksi dan reaksi yang diinginkan
e. Meningkatkan
selektivitas
f. Membangkitkan radikal
bebas
Sebagai tambahan terhadap
timbulnya kondisi-kondisi ekstrem di dalam gelembung juga dihasilkan efek
mekanik seperti terjadinya collaps
gelembung yang sangat cepat. Hal ini juga sangat penting dalam bidang sintesis
dan termasuk juga degassing yang
sangat cepat dari kavitasi cairan serta dalam hal pembentukan kristal yang
cepat.
Mason,
T.J. 2014. Introduction to Sonochemistry.
http://www.sonochemistry.info/introdution.htm/
(diakses pada tanggal 14 Agustus 2014).
Suslick
Kenneth S. 1994. “The Chemistry of Ultrasound.” Encyclopedia Britannica:
Chicago, pp 138-155.
terima kasih postnya
ReplyDelete