Proses
reversibel didefinisikan sebagai proses yang jika dibalik akan melalui lintasan
yang sama. Proses irreversibel adalah kebalikan dari proses reversibel. Siklus
Carnot adalah sebuah siklus reversibel, yang pertama kali dikemukakan oleh Sandi
Carnot pada tahun 1824, seorang insinyur Perancis. Mesin teoretis yang menggunakan
siklus Carnot disebut dengan Mesin Kalor Carnot. Siklus Carnot yang dibalik
dinamakan dengan siklus Carnot terbalik dan mesin yang menggunakan siklus
carnot terbalik disebut dengan Mesin refrigerasi Carnot. Siklus Carnot dan
siklus Mesin refrigerasi Carnot dapat di lihat pada Gambar 1.
(a)
(b)
Gambar 1 (a) Siklus Carnot (b) Siklus Mesin Refrigerasi Carnot (Dalimunthe,
2004)
Proses
pendinginan digunakan untuk menghilangkan panas dari reaksi kimia, untuk
mencairkan gas pada pemisah dengan proses distilasi dan kondensasi serta untuk
memurnikan produk dengan pembekuan khas satu komponen dari campuran cairan.
Proses pendinginan juga digunakan dalam proses pengaturan suhu pada area pabrik
untuk kenyamanan, proses dan penggunaan pada lingkungan yang berhubungan dengan
panas. Proses pendinginan dihubungkan pada dua prinsip dasar yang dikenal
dengan Hukum Termodinamika I dan II.
Sistem
refrigerasi (mesin pendingin) merupakan
sistem yang berfungsi untuk menyerap kalor dari suatu benda, sehingga suhu benda tersebut menjadi lebih rendah dari suhu awalnya. Sesuai
dengan konsep kekekalan energi, panas tidak dapat dimusnahkan tetapi dapat
dipindahkan. Sehingga sistem
refrigerasi selalu berhubungan dengan proses-proses aliran
panas dan perpindahan panas. Sistem refrigerasi merupakan suatu proses yang berlangsung secara kontinyu antar berbagai komponen seperti kompresor, kondensor, katup ekspansi, dan evaporator. Komponen sistem refrigerasi dapat di lihat
pada Gambar 2.
Gambar 2 Skema Siklus Kompresi Uap (Ambarita, 2010)
Pada siklus kompresi
uap, di
evaporator refrigeran
akan menghisap panas
dari
lingkungan
sehingga panas tersebut akan menguapkan refrigeran.
Kemudian
uap refrigeran akan dikompres oleh
kompresor
hingga mencapai tekanan kondensor, dalam kondensor uap refrigeran dikondensasikan dengan cara membuang panas
dari uap refrigeran ke lingkungannya. Kemudian refrigeran akan
kembali diteruskan ke dalam evaporator. Dalam diagram P-h siklus
kompresi uap ideal dapat dilihat dalam Gambar 3.
Gambar 3 Diagram P–h Siklus Kompresi Uap Ideal (Ambarita, 2010)
Proses-proses yang terjadi pada siklus kompresi uap seperti pada Gambar 3 adalah sebagai berikut:
1)
Proses
kompresi (1-2)
Proses ini dilakukan oleh kompresor dan berlangsung secara isentropik
adiabatik.
Kondisi awal refrigeran pada saat masuk ke dalam kompresor adalah
uap jenuh bertekanan rendah, setelah mengalami kompresi refrigeran akan menjadi uap bertekanan
tinggi. Karena proses ini berlangsung secara isentropik,
maka
suhu
ke luar kompresor pun meningkat. Besarnya kerja kompresi persatuan massa refrigeran dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:
Keterangan:
h1 = entalpi refrigeran saat masuk kompresor (kJ/kg)
h2 = entalpi refrigeran saat keluar kompresor (kJ/kg)
2)
Proses
kondensasi (2-3)
Proses ini berlangsung di dalam kondensor. Refrigeran yang bertekanan
tinggi dan bersuhu tinggi yang
berasal dari kompresor
akan membuang kalor sehingga fasenya
berubah menjadi cair. Hal ini berarti bahwa di dalam kondensor
terjadi
pertukaran
kalor antara refrigeran dengan lingkungannya (udara),
sehingga panas
berpindah
dari
refrigeran
ke
udara
pendingin
yang
menyebabkan uap refrigeran mengembun menjadi cair. Besar panas persatuan
massa refrigeran yang dilepaskan di kondensor dinyatakan sebagai:
Keterangan:
h2 = entalpi refrigeran saat masuk kondensor (kJ/kg)
h3 = entalpi refrigeran saat keluar kondensor (kJ/kg)
3)
Proses
ekspansi (3-4)
Proses ekspansi ini berlangsung secara isentalpi. Hal ini berarti tidak terjadi perubahan entalpi tetapi terjadi penurunan tekanan dan penurunan suhu, atau
dapat dituliskan dengan:
h3 = h4
Keterangan:
h4 = entalpi refrigeran saat keluar katup ekspansi (kJ/kg)
Proses penurunan tekanan terjadi pada katup ekspansi yang berbentuk pipa kapiler
atau orifice yang
berfungsi untuk
mengatur
laju aliran refrigeran dan
menurunkan tekanan.
4)
Proses evaporasi (4-1)
Proses ini berlangsung secara isobar isotermal (tekanan konstan dan suhu konstan) di
dalam evaporator. Panas dari lingkungan akan
diserap oleh cairan refrigeran yang bertekanan rendah sehingga refrigeran berubah fase menjadi uap
bertekanan rendah. Kondisi refrigeran saat
masuk evaporator sebenarnya adalah campuran cair dan uap, seperti pada titik 4 dari Gambar 2.5. Besarnya kalor yang diserap oleh evaporator persatuan massa refrigeran adalah:
Keterangan:
h1 = entalpi refrigeran saat keluar evaporator (kJ/kg)
h4 = entalpi refrigeran saat masuk evaporator (kJ/kg)
Selanjutnya refrigeran kembali masuk ke dalam
kompresor dan bersirkulasi lagi. Begitu seterusnya sampai kondisi yang
diinginkan tercapai. Untuk menentukan harga entalpi pada masing-masing titik
dapat di lihat dari tabel refrigeran.
No comments:
Post a Comment