Distilasi adalah suatu
metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan atau didefinisikan juga teknik
pemisahan bahan kimia yang berdasarkan perbedaan titik didih. Dalam proses
distilasi campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian
didinginkan kembali ke dalam bentuk fase cair. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap terlebih
dahulu, sedangkan zat yang memiliki titik didih yang lebih tinggi akan
mengembun dan akan menguap apabila telah mencapai titik didihnya. Metode ini
merupakan termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik
didihnya. Model ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton.
Gambar 1 Distilasi Diferensial
Keterangan :
D= laju alir
distilat, mol/jam
yD=
komposisi distilat, fraksimol
V= jumlah uap
dalam labu
Percobaan
yang dilakukan kali ini yaitu proses distilasi batch, di mana pada operasi ini, umpan dimasukkan hanya pada awal
operasi, sedangkan produknya dikeluarkan secara kontinu. Distilasi batch merupakan distilasi terfraksi,
yaitu suatu metode yang digunakan untuk memisahkan atau memurnikan suatu
campuran senyawa dua atau lebih yang memiliki perbedaan titik didih yang tidak
terlalu jauh yaitu sekitar 30OC atau lebih. Pada distilasi batch dilakukan
dengan rektifikasi. Distilasi dengan rektifikasi atau distilasi dengan refluks
adalah proses pemisahan tahap kesetimbangan yang dilakukan dalam tahap yang
berurutan (multi stage). Metode
destilasi dengan refluks adalah untuk mendapatkan pemisahan yang lebih
sempurna. Komponen zat yang akan dipisahkan yaitu campuran etanol 95%
dan air.
Pada percobaan ini konsentrasi distilat pada saat proses refluks
total yang didapat yaitu 62%, di mana konsentrasi distilat refluks total yang
didapat lebih kecil dibandingkan dengan konsentrasi refluks tertentu pada
fraksi I yaitu sebesar 75%. Hal ini
disebabkan karena pada saat penampungan refluks total belum mencapai
keadaan steady state. Adapun faktor –
faktor yang mempengaruhi diantaranya yaitu suhu atau pemanasan, tekanan,
kelelahan alat, kesalahan kalibrasi dan lain – lain. Faktor yang paling
berpengaruh dalam proses distilasi batch
adalah suhu atau pemanasan. Jika pemanasan terlalu besar dikhawatirkan
akan terjadi flooding (banjir). Ciri dari flooding itu sendiri adalah tertahannya
cairan di atas kolom, pada saat terjadi flooding
transfer massa yang dihasilkan tidak maksimal. Ketika terjadi flooding,
cairan tidak dapat mengalir ke bawah lagi, tetapi akan terakumulasi atau bahkan
dapat ikut terbawa ke atas oleh uap, sehingga proses distilasi harus segera
dihentikan. Apabila pemanasan kecil proses pemisahan akan
berlangsung lama, akan tetapi hasil atau konsentrasi yang diperoleh akan lebih
baik dan mendekati sempurna dikarenakan proses pemisahan dan pendinginan
berlangsung sempurna. Hubungan antara konsentrasi dengan besarnya pemanasan
yaitu apabila proses pemanasan terlalu tinggi, proses distilasi akan
berlangsung sangat cepat dan konsestrasi etanol yang didapatkan kecil karena
air ikut terbawa ke atas dan terembunkan di dalam kondensor dan ikut keluar
menjadi distilat. Tujuan penampungan refluks total antara
lain adalah untuk mengetahui kinerja kolom distilasi.
Proses refluks pada distilasi ini dilakukan agar pemisahan campuran
etanol-air dapat terjadi dengan baik. Kolom fraksionasi berfungsi agar kontak
antara cairan dengan uap terjadi lebih lama. Sehingga komponen yang lebih
ringan dengan titik didih yang lebih rendah akan terus menguap dan masuk ke
kondensor. Sedangkankan komponen yang lebih besar akan kembali kedalam labu
distilasi. Pada kolom refluks, kolom
berisi packing (isian). Panjang kolom packing berpengaruh
terhadap proses pemisahan komponen ini karena semakin panjang kolom packing
maka pemisahan komponen dapat terjadi lebih baik lagi atau lebih murni namun
waktu yang diperlukan dalam proses ini lebih lama. Panjang kolom packing
ini juga digunakan untuk menentukan efisiensi kolom refluks pada distilasi yang
disebut HETP (high equivalent to a theoritical plate), yaitu
perbandingan antara panjang kolom packing terhadap jumlah kepingannya. HETP ditentukan
untuk mengetahui efesiensi kolom distilasi.
Gambar 2
Grafik
konsentrasi distilat terhadap D/Wo
Gambar 3 Grafik
konsentrasi residu terhadap D/Wo
Hubungan antara konsentrasi
distilat dan konsentrasi residu dengan D/Wo yaitu semakin banyak volume
distilat yang ditampung maka konsentrasi distilat dan konsentrasi residu akan semakin
menurun. Hal ini disebabkan karena komposisi etanol yang terdapat dalam
campuran etanol air semakin berkurang, sehingga menyebabkan penurunan
konsentrasi distilat maupun konsentrasi residu. Uap
yang keluar dari labu kaya akan komponen yang mudah menguap yaitu etanol,
sedangkan cairan yang tertinggal kaya akan komponen yang lebih sukar menguap
yaitu air. Apabila hal ini berlangsung terus, maka komposisi di dalam cairan
akan berubah; komponen etanol akan semakin sedikit dan komponen air akan
semakin banyak. Hal ini juga berdampak pada komposisi uap yang dihasilkan. Jika
komposisi komponen etanol di dalam cairan menurun, maka komposisi komponen
etanol di dalam uap yang berada dalam kesetimbangan dengan cairan tadi juga
akan menurun. Grafik yang diperoleh hubungan antara konsentrasi distilat dan
konsentrasi residu yaitu semakin menurun.
Konsentrasi distilat yang didapat yaitu
55,31%-berat, hasil konsentrasi distilat ini sangat jauh dari yang diharapkan
untuk memperoleh konsentrasi etanol yang dihasilkan seharusnya paling tidak
sekitar 90%. Hal ini diakibatkan karena adanya
pemanasan yang tidak konstan pada saat percobaan, sehingga transfer
massa tidak berjalan dengan maksimal. Transfer
massa adalah gerakan-gerakan molekul atau elemen-elemen fluida yang disebabkan
karena adanya gaya pendorong.
Campuran etanol dan air
merupakan campuran azeotrop dimana apabila dipanaskan sampai mencapai titik
didihnya campuran ini tidak akan terpisah. Karena pada keadaan saat itu
komposisi uap dan komposisi air sama. Sehingga campuran ini tidak dapat
dipisahkan dengan distilasi biasa. Salah satu cara yang dapat digunakan yaitu
dengan menambahkan zat pelarut antara yang dapat melarutkan salah satu komponen
dan tidak dapat melarutkan komponen yang lainnya.
No comments:
Post a Comment